unnamed (32)
Kapitalisme Vs Puasa
Basis kerja kapitalisme itu ‘manusia Freudian’. Namanya the id. Letaknya di bawah sadar.
The id itu energi psikis. Berisi dorongan kesenangan. Bekerja atas prinsip kenikmatan. Jenis energinya disebut libido.
The id tak kenal salah benar. Tak peduli baik buruk. Logika the id itu bergerak antara suka tak suka, senang tak senang atau puas tak puas.
The id itu butuh tahta dalam diri manusia. Ia penggerak utama ego (eksekutif kepribadian), bersaing dengan super ego (tata nilai dalam masyarakat). Umumnya the id adalah penguasa ego. Paling tidak, ia dominan dalam kepribadian manusia.
Dalam bahasa agama dan kebudayaan, the id adalah nafsu. Keberadaannya cenderung melekat pada manusia, menguasai manusia. Pada posisi ini manusia sering menjadi budak dari nafsunya.
Kapitalisme, diluar teori dan narasi besar yang canggih, adalah tata kelola nafsu manusia. Kapitalisme adalah satu cara untuk memfasilitasi nafsu manusia dalam beragam bentuk yang dikonversi menjadi nilai ekonomis. Setiap keinginan manusia, kapitalisme telah menyediakan. Wujudnya sudah disesuaikan kocek manusia.
Kapitalisme bahkan bukan sekedar fasilitator atas hasrat keinginan manusia. Lebih maju dari itu, hasrat manusia dibimbing dan diarahkan. Manusia seperti binatang yang sudah di cokok mengikuti nafsu yang sudah ditata.
Begitulah kapitalisme bekerja. Sejauh nafsu terlampias dan bisa difasilitasi, kapitalisme akan Jaya dan digdaya serta hampir mustahil dikalahkan. Kapitalisme itu berbanding lurus dengan nafsu yang bergelora. Itulah konsumerisme. Itulah substansi kapitalisme.
Apa yang terjadi jika nafsu terkendali? Apa yang terjadi jika manusia memenuhi sekedar apa yang dibutuhkan? Apa yang terjadi jika manusia berbuat dengan logika cukup dan seperlunya? Apa yang terjadi ketika kesederhanaan adalah gaya hidup?
Dalam nafsu yang terkendali dan tertata, akan merupakan lahan gersang kapitalisme. Kesederhanaan adalah musuh terbesar kapitalisme. Hal ini karena ‘Inovasi’ dan ‘rekayasa nafsu’ akan mendapati jalan buntu.
Nafsu terkendali dan tertata. Itulah hakekat puasa. Jika puasa berhasil, itu artinya manusia menjadi tuan bagi nafsunya. Manusia puasa adalah manusia merdeka. Karena ia tidak dibelenggu nafsu. Kapitalisme tak perlu dimusuhi. Cukup dengan puasa, kapitalisme akan goyah dengan sendirinya. Dengan syarat puasanya benar. Bukan puasa A la kapitalisme.
April 2024