Denyut Literasi

Denyut Literasi
Iklim literasi siswa sekolah kita salah satu terburuk di dunia. Pun literasi di masyarakat. Hanya 1 diantara 1000 orang yang suka membaca buku. Bisa dibayangkan, semesta apa yang mampu dilihat bangsa ini ketika ‘jendela dunia’ itu tak pernah dibuka.
Di tengah krisis itu, aku menemukan satu komunitas literasi yang lumayan maju. Ada anak anak muda yang masih doyan baca dan diskusi. Mereka juga bikin buletin yang dibuat alakadarnya. Dan menakjubkan, buletin karya mereka bisa bertahan hingga terbitan ke empat.
Lebih menakjubkan lagi karena aku menemukan komunitas leterasi itu di desa. Bukan di kota. Bukan pula dipusat pusat kaum terpelajar. Khasanah wawasan mereka juga terbilang luas, mulai isu lingkungan, kebudayaan, hingga masalah sosial.
Aku hanya bisa menemani kehausan literasi mereka, dan berusaha berbagi yang aku punya. Sebagai bentuk apresiasi, kukatakan di forum itu, “Pendidikan itu seperti ini. Sekumpulan pembelajar saling bertemu dan berbagi ilmu.”
Seperti kata Ki Hajar Dewantoro, setiap tempat adalah sekolah. Setiap orang adalah guru.
Juni 2022
https://shorturl.fm/t25wo
https://shorturl.fm/t25wo