Menyambut Mahasiswa Baru

Menyambut Mahasiswa Baru
Setiap kali berhadapan dengan anak muda, saya selalu berusaha menaruh rasa hormat. Dalam pandangan saya, mata mereka adalah kilatan peluru—tajam, penuh tenaga, dan siap melesat jauh. Mereka adalah peluru-peluru masa depan.
Hari ini, saya mungkin tak mampu berbuat banyak untuk perubahan negeri ini. Mungkin memang bukan saya, atau bukan pula generasi saya. Tetapi, saya percaya kelak, generasi ini yang akan menorehkan perubahan itu. Anak-anak muda yang kini sedang mencari bentuk, meraba jati diri, dan menyiapkan langkahnya.
Bagi saya, menemani mereka adalah bagian dari merintis jalan masa depan. Warna mereka hari ini adalah warna masa depan negeri ini. Diantara mereka, mungkin akan lahir sosok pembuka jalan baru—jalan yang tidak sempat atau tidak mampu kami, atau generasi kami tempuh.
Pada kesempatan berharga menyambut mahasiswa baru, saya menitipkan sedikit pesan sederhana:
“Semua bermula dari mimpi. Untuk mewujudkan harapan-harapan besar, beranilah memiliki mimpi besar. Mengapa? Karena mimpi akan menuntun pemiliknya menuju apa yang diimpikannya. Mimpi pula yang akan bergerak melampaui segala keterbatasan. Bermimpilah, dan tenggelamkan diri kalian pada segala upaya menggapai mimpi, kami akan menemani anda menggapai mimpi itu”
“Itulah bekal awal, karena kampus bukan sekadar ruang belajar, melainkan ruang tumbuh, ruang bermimpi, dan ruang menyiapkan lompatan besar.”